Apa itu Cyber Security?
Keamanan siber atau cyber security adalah serangkaian langkah dan tindakan yang dilakukan untuk melindungi sistem komputer, jaringan, dan data dari serangan atau akses ilegal.
Penting untuk selalu menerapkan praktik keamanan siber mengingat segalanya kini mulai terhubung secara digital. Dari memesan makanan, membayar di toko, sampai moda transportasi, Anda hampir selalu terlibat dengan ruang siber.
Tanpa langkah-langkah keamanan yang tepat, data sensitif Anda dapat dicuri, sistem dapat disusupi, dan operasi bisnis dapat terganggu. Mengerikannya lagi, kejahatan di dunia siber tidak pernah pandang bulu!
Bahkan ketika hanya mengobrol atau online di media sosial, bahaya ancaman cyber akan tetap mengintai. Terlebih lagi kalau memiliki website atau toko online, Anda tidak boleh lengah sedikit pun.
Sebab, transaksi di website atau toko online biasanya memerlukan informasi pribadi seperti detail kartu kredit pelanggan. Jika data mereka terancam oleh penjahat siber, bisnis Anda dapat kehilangan kepercayaan pelanggan dan reputasi akan memburuk.
Jadi, bisa dibilang bahwa cyber security adalah checklist utama bagi Anda yang aktif di internet. Pastikan selalu menggunakan protokol keamanan yang kuat, seperti enkripsi data dan sertifikat SSL (Secure Sockets Layer).
Konsep Cyber Security
Cyber security mengacu pada praktik memastikan confidentiality (kerahasiaan), integrity (integritas), dan availability (ketersediaan) informasi. Tiga poin ini dikenal sebagai CIA Triad.
Pada dasarnya, CIA Triad adalah prinsip keamanan siber yang dikembangkan untuk membantu manusia merumuskan berbagai aspek keamanan teknologi informasi. Model inilah yang menjadi konsep cyber security.
1. Confidentiality (Kerahasiaan)
Confidentiality atau kerahasiaan dalam cyber security adalah konsep yang berkaitan dengan melindungi informasi sensitif dari akses yang tidak sah. Praktiknya berupa tindakan mengontrol akses data agar tidak terjadi pencurian atau kebocoran data.
Penerapannya bisa dengan membatasi akses dari pihak tidak berwenang, misalnya membatasi akses database gaji perusahaan hanya ke karyawan bagian keuangan saja. Karyawan di luar bagian tersebut hanya bisa melihat struktur perusahaan yang berisi nama dan jabatan.
Konsep ini juga digambarkan lewat penggunaan two factor authentication (2FA). Sistem ini mengharuskan pengguna melewati dua tahap autentikasi sebelum bisa mengakses data.
Meski penjahat siber berhasil mendapatkan username dan password Anda, mereka tetap tidak bisa login karena tidak punya kode yang diperlukan untuk konfirmasi kepemilikan.
2. Integrity (Integritas)
Konsep selanjutnya dalam cyber security adalah integrity atau integritas. Implementasi konsep ini berkaitan dengan menjaga keaslian dan kebenaran data.
Misalnya, sebagai pemilik toko online, Anda harus menjaga data pelanggan sebaik mungkin. Jangan sampai terjadi kebocoran data yang merugikan pelanggan Anda.
Atau sebagai contoh lainnya, sebuah perusahaan harus melindungi sistem manajemen stok mereka agar tidak terjadi manipulasi data yang dapat mengganggu keakuratan persediaan atau proses pengiriman barang.
3. Availability (Ketersediaan)
Konsep terakhir dari cyber security adalah availability, yang mengacu pada ketersediaan data Anda. Ketersediaan berkaitan dengan memastikan sistem dan layanan tetap dapat diakses oleh pengguna yang berwenang.
Jadi, Anda harus tetap menjaga performa website atau aplikasi agar selalu tersedia bagi pengunjung. Misalnya, sebuah perusahaan e-commerce harus memiliki sistem yang kuat untuk melindungi diri dari serangan DDoS yang dapat membuat website mereka tidak dapat diakses oleh pelanggan.
Dengan menjaga performa website, perusahaan dapat memastikan bahwa pelanggan dapat terus melakukan pembelian atau mengakses informasi yang mereka butuhkan.
Jenis-Jenis Keamanan Siber
Selain memahami arti cyber security dan fungsinya untuk keamanan data, Anda juga perlu mengetahui jenis-jenisnya agar bisa menerapkannya lebih baik lagi.
Jenis keamanan siber umumnya dikelompokkan menurut area implementasinya di ruang online, seperti cloud, jaringan, dan aplikasi.
1. Cloud Security
Jenis cyber security yang pertama adalah cloud security, yang mengacu pada upaya melindungi data yang tersimpan di cloud.
Cloud security mencakup enkripsi data, pengelolaan akses yang ketat, dan pemantauan terus-menerus terhadap aktivitas yang mencurigakan.
Bagi penyedia layanan cloud storage, cloud cyber security adalah prinsip utama untuk memastikan keamanan data. Sebab, untuk menyimpan data pribadi pelanggan, penyedia layanan cloud harus memenuhi persyaratan dan prosedur keamanan.
2. Network Security
Network security adalah jenis keamanan siber yang mencakup langkah-langkah perlindungan jaringan internal dari ancaman cyber. Network security sangat penting terutama bagi perusahaan yang menggunakan sistem jaringan dalam aktivitasnya.
Dengan menerapkan network security, perusahaan bisa melindungi aset berharga dari akses yang tidak sah, penyalahgunaan, atau gangguan. Selain itu, perlindungan jaringan bisa meningkatkan efisiensi pengelolaan lalu lintas jaringan.
Contoh umum network security adalah penggunaan antivirus dan firewall. Upaya ini dilakukan untuk mendeteksi ancaman yang muncul dari malware.
3. Application Security
Aplikasi dapat diakses melalui berbagai jaringan sehingga membuatnya cukup rentan terhadap serangan cyber. Nah, kerentanan ini mengharuskan Anda menerapkan application security.
Application security adalah upaya melindungi dan meningkatkan keamanan aplikasi dari ancaman yang mungkin terjadi. Pada website toko online, misalnya, Anda perlu meningkatkan keamanan website untuk memastikan data Anda dan pelanggan aman dari ancaman hacker.
Jenis cyber security yang satu ini melibatkan pengujian dan pengembangan aplikasi secara cermat untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan keamanan yang ada.
Penggunaan praktik coding yang aman dan pembaruan perangkat lunak yang teratur juga merupakan bagian penting dari keamanan aplikasi.